5G dan Edge Computing: Masa Depan Konektivitas Real-Time
- Digital Delivery
- Apr 25
- 2 min read
Updated: Apr 28

Edge Computing adalah pendekatan komputasi terdistribusi yang memproses data lebih dekat ke sumbernya, mengurangi latensi dan meningkatkan efisiensi. Dengan integrasi teknologi 5G, yang menawarkan kecepatan tinggi dan latensi rendah, kombinasi ini memungkinkan aplikasi real-time seperti kendaraan otonom, kota pintar, dan industri otomatisasi.
Menurut studi oleh ITM Web of Conferences, Multi-access Edge Computing (MEC) dalam jaringan 5G dapat mengurangi volume lalu lintas data dan meningkatkan throughput, mendukung aplikasi interaktif dengan kualitas layanan yang tinggi.
Lalu bagaimana peran 5G dalam Edge Computing?
Peran 5G adalah, membawa jaringan internet super cepat dengan latensi sangat rendah (sekitar 1 milidetik) dibandingkan 4G (~50 milidetik). Dengan 5G, data dari perangkat (misalnya sensor industri, mobil, robot) bisa langsung dikirim ke edge server terdekat dalam kecepatan hampir real-time.

Mengapa ini penting?
Beberapa aplikasi seperti kendaraan otonom, operasi medis jarak jauh, atau pabrik pintar tidak boleh ada keterlambatan sama sekali. Di sinilah 5G + Edge Computing membuat teknologi tersebut praktis dan aman digunakan.
Manfaat Utama 5G + Edge Computing
Manfaat | |
Latency rendah | Respons lebih cepat karena pemrosesan lebih dekat ke pengguna. |
Efisiensi Bandwidth | Data besar tidak harus dikirim ke cloud utama. |
Keamanan | Data lebih aman karena tetap dekat di sumber. |
Reliabilitas | Sistem lebih tahan terhadap gangguan jaringan pusat. |
Berikut merupakan beberapa contoh Implementasi di Dunia Nyata:
Mobil Otonom Tesla → Butuh analisis cepat terhadap lalu lintas di sekitar tanpa bergantung ke cloud.
Smart Factory (Industri 4.0)→ Mesin-mesin produksi menggunakan sensor IoT dan dipantau secara real-time untuk mencegah kerusakan.
Gaming dan Streaming AR/VR→ Platform seperti Nvidia GeForce Now menggunakan edge untuk mengurangi lag saat gaming cloud.
Telemedicine / Bedah Jarak Jauh→ Dokter bisa mengontrol alat bedah robotik di lokasi jauh tanpa delay fatal.

Namun, penggunaan 5G dan Edge Computing bukan tanpa tantangan, Issue keamanan data di Edge, infrastruktur yang mahal, serta standarisasi dan regulasi masih menimbulkan banyak perdebatan tentang bagaimana hal-hal tersebut dapat diatur.
Apabila kita dapat mengatasi tantangan tersebut, maka diperkirakan, di tahun 2026, lebih dari 75% data perusahaan akan diproses di edge, bukan di cloud tradisional, dan sektor yang akan paling terdampak adalah transportasi, energi, kesehatan, dan hiburan.