Chaos Engineering untuk Perusahaan Non-Tech: Kenapa Semua Bisnis Kini Perlu Menguji Kekacauan?
- Digital Delivery
- 2 days ago
- 2 min read

Istilah Chaos Engineering sering dikaitkan dengan Netflix, perusahaan yang pertama kali mempopulerkannya lewat Chaos Monkey. Tetapi kini, pendekatan ini meluas ke berbagai industri: perbankan, logistik, retail, kesehatan, hingga pemerintahan.
Kenapa perusahaan non-tech mulai mengadopsi teknik ini?Jawabannya sederhana: semua bisnis sekarang bergantung pada teknologi.
Downtime bukan lagi masalah teknis, tapi masalah bisnis.
Apa Itu Chaos Engineering?
Chaos engineering adalah praktik menciptakan gangguan terkontrol pada sistem produksi untuk menguji ketahanan (resilience) dan respons software, infrastruktur, maupun tim.
Gangguan yang dibuat bisa berupa:
mematikan server
memperlambat jaringan
memutus dependency
menurunkan performa database
overload traffic
Tujuannya bukan untuk merusak sistem, tetapi untuk:
menemukan titik lemah sebelum pengguna menemukannya.
Mengapa Chaos Engineering Penting untuk Perusahaan Non-Tech?
1. Semua Bisnis Mengandalkan Sistem Digital
Contoh:
logistik bergantung pada tracking
bank bergantung pada mobile app
retail bergantung pada POS dan inventory
rumah sakit bergantung pada sistem rekam medis
Sekali saja down → kerugian besar.
2. Kompleksitas Sistem Modern
Dengan microservices, API, cloud, vendor, dan dependency makin banyak, satu kegagalan kecil bisa menjalar ke seluruh sistem.
Chaos engineering menguji rantai ini.
3. Keamanan Data & Regulasi
Downtime tinggi dapat melanggar:
SLA
ISO 27001
HIPAA
OJK & BI regulations
Chaos engineering membantu memastikan kepatuhan.
4. Meningkatkan Kecepatan Recovery
Bukan hanya sistem yang diuji, tim juga:
apakah alert muncul tepat waktu?
apakah on-call siap?
seberapa cepat incident ditangani?
Chaos engineering melatih tim seperti simulasi bencana.
Bagaimana Melakukan Chaos Engineering yang Aman?
1. Mulai dari Lingkungan Non-Kritis
Jangan langsung di production.Mulai dari staging atau cluster kecil.
2. Definisikan Hipotesis
Contoh:“Kalau service A mati, service B harus tetap berjalan.”
3. Gangguan yang Terukur & Terencana
Buat injection seperti:
latency +200ms
mematikan 1 pod
menurunkan bandwidth
4. Observability Harus Siap
Monitoring = kunci.
Gunakan:
Grafana
ELK
Prometheus
New Relic
Datadog
5. Dokumentasi dan Post-Mortem
Setiap uji chaos → catat → perbaiki → ulangi.
Studi Kasus untuk Perusahaan Non-Tech
1. Perbankan
Simulasi kegagalan API pembayaran.Hasil: ketemu bottleneck yang tidak terdeteksi sebelumnya.
2. Logistik
Memutus koneksi sistem tracking.Hasil: tim memperbaiki fallback offline.
3. Retail
Overload POS saat peak hour.Hasil: skalabilitas ditingkatkan 2×.
Chaos engineering bukan lagi teknologi eksklusif untuk raksasa digital.Ia adalah kebutuhan bisnis modern, terutama yang ingin memastikan bahwa sistem mereka tetap berjalan dalam kondisi ekstrem.
Perusahaan non-tech yang mengadopsinya lebih awal akan:
lebih siap menghadapi insiden
lebih cepat pulih
lebih kompetitif
lebih dipercaya pelanggan
Kekacauan bukan musuh, dia adalah alat belajar.




