top of page
Typing on a Computer

Chaos Engineering untuk Perusahaan Non-Tech: Kenapa Semua Bisnis Kini Perlu Menguji Kekacauan?


ree

Istilah Chaos Engineering sering dikaitkan dengan Netflix, perusahaan yang pertama kali mempopulerkannya lewat Chaos Monkey. Tetapi kini, pendekatan ini meluas ke berbagai industri: perbankan, logistik, retail, kesehatan, hingga pemerintahan.

Kenapa perusahaan non-tech mulai mengadopsi teknik ini?Jawabannya sederhana: semua bisnis sekarang bergantung pada teknologi.

Downtime bukan lagi masalah teknis, tapi masalah bisnis.


Apa Itu Chaos Engineering?

Chaos engineering adalah praktik menciptakan gangguan terkontrol pada sistem produksi untuk menguji ketahanan (resilience) dan respons software, infrastruktur, maupun tim.

Gangguan yang dibuat bisa berupa:

  • mematikan server

  • memperlambat jaringan

  • memutus dependency

  • menurunkan performa database

  • overload traffic

Tujuannya bukan untuk merusak sistem, tetapi untuk:

menemukan titik lemah sebelum pengguna menemukannya.


Mengapa Chaos Engineering Penting untuk Perusahaan Non-Tech?

1. Semua Bisnis Mengandalkan Sistem Digital

Contoh:

  • logistik bergantung pada tracking

  • bank bergantung pada mobile app

  • retail bergantung pada POS dan inventory

  • rumah sakit bergantung pada sistem rekam medis

Sekali saja down → kerugian besar.

2. Kompleksitas Sistem Modern

Dengan microservices, API, cloud, vendor, dan dependency makin banyak, satu kegagalan kecil bisa menjalar ke seluruh sistem.

Chaos engineering menguji rantai ini.

3. Keamanan Data & Regulasi

Downtime tinggi dapat melanggar:

  • SLA

  • ISO 27001

  • HIPAA

  • OJK & BI regulations

Chaos engineering membantu memastikan kepatuhan.

4. Meningkatkan Kecepatan Recovery

Bukan hanya sistem yang diuji, tim juga:

  • apakah alert muncul tepat waktu?

  • apakah on-call siap?

  • seberapa cepat incident ditangani?

Chaos engineering melatih tim seperti simulasi bencana.


Bagaimana Melakukan Chaos Engineering yang Aman?

1. Mulai dari Lingkungan Non-Kritis

Jangan langsung di production.Mulai dari staging atau cluster kecil.

2. Definisikan Hipotesis

Contoh:“Kalau service A mati, service B harus tetap berjalan.”

3. Gangguan yang Terukur & Terencana

Buat injection seperti:

  • latency +200ms

  • mematikan 1 pod

  • menurunkan bandwidth

4. Observability Harus Siap

Monitoring = kunci.

Gunakan:

  • Grafana

  • ELK

  • Prometheus

  • New Relic

  • Datadog

5. Dokumentasi dan Post-Mortem

Setiap uji chaos → catat → perbaiki → ulangi.

Studi Kasus untuk Perusahaan Non-Tech

1. Perbankan

Simulasi kegagalan API pembayaran.Hasil: ketemu bottleneck yang tidak terdeteksi sebelumnya.

2. Logistik

Memutus koneksi sistem tracking.Hasil: tim memperbaiki fallback offline.

3. Retail

Overload POS saat peak hour.Hasil: skalabilitas ditingkatkan 2×.

Chaos engineering bukan lagi teknologi eksklusif untuk raksasa digital.Ia adalah kebutuhan bisnis modern, terutama yang ingin memastikan bahwa sistem mereka tetap berjalan dalam kondisi ekstrem.

Perusahaan non-tech yang mengadopsinya lebih awal akan:

  • lebih siap menghadapi insiden

  • lebih cepat pulih

  • lebih kompetitif

  • lebih dipercaya pelanggan

Kekacauan bukan musuh, dia adalah alat belajar.

Kategori

Label

Arsip

Fusi Solusi Transformasi

PT Fusi Solusi Transformasi

Kami membantu perusahaan mengimplementasikan transformasi digital sejak tahun 2013 dengan fokus utama pada managed services, software solutions, serta hardware dan IoT solutions

Kebijakan Privasi|

Hubungi Kami

021-8725617

Ikuti Kami

  • Instagram
  • LinkedIn

© 2025 PT Fusi Solusi Transformasi | All Rights Reserved

bottom of page