top of page
Typing on a Computer

Technical Debt: Hutang yang Sering Diabaikan Developer

ree

Di dunia finansial, kita sering mendengar pepatah: “utang boleh asal bisa bayar.” Konsep yang sama berlaku di dunia IT melalui istilah technical debt. Banyak perusahaan, terutama startup yang bergerak cepat, sering “berutang teknis” agar produk bisa segera diluncurkan. Masalahnya, tidak semua sadar bahwa hutang teknis ini bisa menumpuk layaknya bunga pinjaman bank, hingga akhirnya membebani bisnis.


1. Apa Itu Technical Debt?

Technical debt adalah konsekuensi jangka panjang dari pengambilan jalan pintas dalam development. Misalnya:

  • Mengabaikan best practice coding.

  • Menunda penulisan dokumentasi.

  • Melewatkan testing demi kejar deadline.

  • Pakai framework lama karena “sudah terbiasa”.

Awalnya, semua terlihat baik-baik saja. Produk jalan, klien senang. Namun, seiring waktu, sistem makin susah dikembangkan, bug makin banyak, biaya maintenance melonjak.


2. Jenis-Jenis Technical Debt

  1. Intentional Debt → sengaja diambil demi cepat rilis. Contoh: startup bikin MVP dengan kode seadanya.

  2. Unintentional Debt → akibat keterbatasan skill/pengetahuan developer.

  3. Environmental Debt → teknologi berubah cepat, kode lama jadi usang. Misalnya aplikasi yang masih pakai library 2015-an.

  4. Process Debt → manajemen proyek berantakan, terlalu banyak ubah prioritas, kode jadi tambal sulam.


3. Dampak Technical Debt

  • Biaya melonjak → studi dari Stripe (2018) menyebut developer rata-rata menghabiskan 33% waktunya hanya untuk mengatasi kode lama yang buruk.

  • Produktivitas tim menurun → developer baru kesulitan memahami sistem.

  • Risiko bisnis meningkat → bug di saat krusial bisa merugikan reputasi bahkan keuangan perusahaan.

  • Inovasi terhambat → tim sibuk memperbaiki masalah lama, bukan membangun fitur baru.


4. Studi Kasus Nyata

  • Startup X: Demi kecepatan, mereka rilis aplikasi dengan kode seadanya. Setahun kemudian, aplikasi populer, tapi setiap update memakan waktu berlipat ganda. Akhirnya biaya maintenance lebih besar dari pengembangan fitur baru.

  • Perusahaan Y: Tetap memakai database lama meski teknologi sudah berubah. Akibatnya, sistem tidak bisa scaling ketika traffic melonjak, dan mereka harus migrasi besar-besaran dengan biaya miliaran.


5. Kenapa Technical Debt Sering Diabaikan?

  • Manajemen lebih suka fitur baru yang “kelihatan” ketimbang perbaikan internal yang “invisible”.

  • Developer sering merasa tidak didengar ketika mengusulkan refactor.

  • Sulit diukur → technical debt tidak punya angka konkret seperti bug count.


6. Cara Mengelola Technical Debt

  1. Identifikasi & dokumentasi hutang → buat daftar jelas di backlog.

  2. Prioritaskan → bayar hutang yang paling berisiko dulu.

  3. Sisihkan waktu refactor → misalnya 10–20% sprint dialokasikan khusus bayar hutang.

  4. Komunikasi dengan stakeholder → jelaskan bahwa ini bukan sekadar “developer rewel”, tapi investasi bisnis.

  5. Budaya quality-first → jangan selalu memilih cepat, tapi seimbang dengan kualitas.


7. Mengukur Technical Debt

Beberapa metrik yang bisa dipakai:

  • Code Coverage → seberapa banyak kode yang sudah diuji.

  • Code Complexity → tingkat kerumitan kode.

  • Defect Rate → jumlah bug dari waktu ke waktu.

  • MTTR (Mean Time to Repair) → seberapa cepat bug bisa diperbaiki.

Dengan data ini, perusahaan bisa menilai apakah hutang teknis sudah pada level “aman” atau “berbahaya”.

Technical debt adalah bagian alami dari proses development. Sama seperti hutang finansial, technical debt tidak selalu buruk—asal ada rencana untuk melunasi. Namun, jika dibiarkan, hutang teknis bisa menjadi bom waktu yang melumpuhkan bisnis.

Perusahaan yang cerdas tidak hanya fokus kecepatan rilis, tetapi juga berani investasi pada kualitas kode, dokumentasi, dan proses development. Dengan begitu, produk bisa terus berkembang tanpa terjebak dalam lingkaran biaya maintenance yang tak berujung.




Kategori

Label

Arsip

Fusi Solusi Transformasi

PT Fusi Solusi Transformasi

Kami membantu perusahaan mengimplementasikan transformasi digital sejak tahun 2013 dengan fokus utama pada managed services, software solutions, serta hardware dan IoT solutions

Kebijakan Privasi|

Hubungi Kami

021-8725617

Ikuti Kami

  • Instagram
  • LinkedIn

© 2025 PT Fusi Solusi Transformasi | All Rights Reserved

bottom of page