The Cost of Over-Engineering: Ketika Solusi Terlalu Rumit Jadi Masalah Baru
- Rizky Fadilah
- Sep 26
- 2 min read

Ada pepatah lama di dunia teknologi: “Keep It Simple, Stupid” (KISS).Sayangnya, banyak tim development justru jatuh ke jebakan over-engineering — bikin solusi terlalu rumit padahal kebutuhan sebenarnya sederhana. Akhirnya, waktu habis, biaya membengkak, sistem makin sulit dipelihara.
Apa Itu Over-Engineering?
Over-engineering terjadi ketika developer membuat solusi terlalu kompleks, terlalu canggih, atau terlalu jauh melampaui kebutuhan aktual.
Contoh sehari-hari:
Bikin microservices untuk aplikasi kecil yang sebenarnya cukup monolith.
Pakai 5 layer arsitektur padahal user cuma butuh CRUD sederhana.
Nambahin library/teknologi baru hanya karena “lagi hype”.
Kenapa Over-Engineering Terjadi?
Terlalu Fokus pada Teknologi BaruDeveloper suka coba-coba tools/framework terbaru.
Fear of Missing Out (FOMO)Takut dibilang ketinggalan tren kalau nggak pakai stack modern.
Overconfidence DeveloperPengen nunjukkin skill, akhirnya sistem jadi ribet sendiri.
Kurangnya Komunikasi dengan UserTim IT sibuk bikin fitur yang “keren”, tapi lupa tanya apa yang benar-benar dibutuhkan user.
Dampak Over-Engineering
Time-to-Market Melambat → aplikasi telat rilis.
Biaya Tinggi → server & maintenance jadi boros.
Sistem Susah Dipahami → onboarding developer baru makan waktu lama.
Risiko Bug Lebih Besar → makin banyak layer = makin banyak celah error.
Contoh Nyata
Startup kecil pakai Kubernetes & microservices sejak awal → akhirnya server cost membengkak, padahal traffic belum besar.
Sebuah tim bikin sistem otentikasi custom sendiri, padahal cukup pakai API dari provider terpercaya → bug keamanan pun muncul.
Cara Menghindari Over-Engineering
Mulai dari Masalah, Bukan TeknologiFokus dulu ke kebutuhan user.
Iterasi BertahapBangun fitur sederhana → tes → baru scale up.
Gunakan Prinsip KISS & YAGNI
Keep It Simple, Stupid
You Aren’t Gonna Need It (jangan bikin fitur yang belum jelas bakal dipakai).
Diskusi dengan StakeholderPastikan solusi seimbang antara kebutuhan bisnis & teknis.
Review Arsitektur Secara BerkalaApakah teknologi yang dipakai masih relevan atau justru bikin ribet?
Over-engineering adalah jebakan yang sering tidak disadari developer. Padahal, solusi yang baik bukan yang paling canggih, tapi yang paling tepat guna.Dengan pendekatan sederhana tapi efektif, perusahaan bisa hemat biaya, mempercepat inovasi, dan menjaga sistem tetap sehat untuk jangka panjang.




